Judul: Kisah Para
Preanger Planters
Penulis: Her Suganda
Penerbit: Kompas
Tahun: 2014
Harga: Rp 45.000
Kegigihan Van der Hucht berhasil mela-hirkan pengusaha-pengusaha perkebu-nan teh di Priangan yang berasal dari satu keluarga besar The Hunderian. Mereka itu adalah keiuarga-keluarga Kerkhoven, Holle, dan Bosscha, yang semuanya bertali-temali karena ikatan darah.
Mereka adalah keiuarga-keluarga kaya-raya yang muncul setelah pemerintah kolonial Belanda menerapkan kebijakan liberalisasi ekonomi. Diberlakukannya Undang-Undang Agraria pada 1870, yang mengubah Priangan menjadi daerah tambang "emas hijau", melahir-kan keiuarga-keluarga konglomerat pengusaha perkebunan teh yang kemudian dikenal sebagai Preanger planters.
Tak dapat dipungkiri, kaum elite pengusaha perkebunan memiliki andil besar pa.da pesatnya perkembangan kota Bandung, sampai kota itu dijuluki "Parijs van Java". Namun, kenapa kehadiran mereka justru berpe-ngaruh buruk pada kehidupan kaum pribumi? Kenapa masyarakat Priangan mengalami k^mandekan ekonomi justru setelah berkembangnya perusahaan-perusahaan perkebunan besar di daerah mereka?
Her Suganda mengupas pula soal interaksi yang tidak sepadan dan hubung-an pelik antara kaurn.pendatang kulit putih dan penduduk pribumi., termasuk dalam hubungan "per-nyai-an" antara laki-laki kulit putih dan perempuan pribumi.. Persoalan menjadi lebih rumit ketika dari hubungan itu lahir anak "Indo" berhidung mancung, berkulit putih, dan bermata biru, tetapi bernasib sama dengan sang ibu: Tak memiliki masa depan yang jelas....
Preanger Planters
Penulis: Her Suganda
Penerbit: Kompas
Tahun: 2014
Harga: Rp 45.000
Kegigihan Van der Hucht berhasil mela-hirkan pengusaha-pengusaha perkebu-nan teh di Priangan yang berasal dari satu keluarga besar The Hunderian. Mereka itu adalah keiuarga-keluarga Kerkhoven, Holle, dan Bosscha, yang semuanya bertali-temali karena ikatan darah.
Mereka adalah keiuarga-keluarga kaya-raya yang muncul setelah pemerintah kolonial Belanda menerapkan kebijakan liberalisasi ekonomi. Diberlakukannya Undang-Undang Agraria pada 1870, yang mengubah Priangan menjadi daerah tambang "emas hijau", melahir-kan keiuarga-keluarga konglomerat pengusaha perkebunan teh yang kemudian dikenal sebagai Preanger planters.
Tak dapat dipungkiri, kaum elite pengusaha perkebunan memiliki andil besar pa.da pesatnya perkembangan kota Bandung, sampai kota itu dijuluki "Parijs van Java". Namun, kenapa kehadiran mereka justru berpe-ngaruh buruk pada kehidupan kaum pribumi? Kenapa masyarakat Priangan mengalami k^mandekan ekonomi justru setelah berkembangnya perusahaan-perusahaan perkebunan besar di daerah mereka?
Her Suganda mengupas pula soal interaksi yang tidak sepadan dan hubung-an pelik antara kaurn.pendatang kulit putih dan penduduk pribumi., termasuk dalam hubungan "per-nyai-an" antara laki-laki kulit putih dan perempuan pribumi.. Persoalan menjadi lebih rumit ketika dari hubungan itu lahir anak "Indo" berhidung mancung, berkulit putih, dan bermata biru, tetapi bernasib sama dengan sang ibu: Tak memiliki masa depan yang jelas....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar